Inilah 7 Hal Yang Akan Hilang Ketika Kamu Beranjak Dewasa
Sesuatu yang ada di masa lalu tak bisa digantikan dengan apa pun di masa depan. Boleh jadi sekarang kita punya segalanya. Tetapi kenangan di masa lalu jauh lebih berharga.
Setiap orang pasti akan beranjak dewasa. Siap tidak siap, kenyataan itu pasti akan terjadi. Tubuh akan tumbuh dan pikiran semakin berkembang. Bahkan ada hal-hal yang mungkin akan menghilang saat kita beranjak dewasa.
Saat kecil, jiwa kita sangat bebas. Kita dapat bermain sesuka hati dan hanya dituntut untuk belajar. Namun ketika beranjak dewasa, tanggung jawab menjadi bertambah. Bahkan kita tidak mempunyai banyak waktu luang lagi.
Sedih memang. Terkadang hal-hal di masa kecil tampak sangat manis untuk dikenang. Bahkan ada penyesalan untuk memperbaiki masa lalu. Tetapi semanis apapun masa lalu, kita harus tetap merelakannya berlalu.
Untuk sesaat, yuk kita bernostalgia. Mengenang beberapa hal di masa lalu yang telah hilang seiring beranjak dewasa.
Sesuatu yang ada di masa lalu tak bisa digantikan dengan apa pun di masa depan. Boleh jadi sekarang kita punya segalanya. Tetapi kenangan di masa lalu jauh lebih berharga.
Setiap orang pasti akan beranjak dewasa. Siap tidak siap, kenyataan itu pasti akan terjadi. Tubuh akan tumbuh dan pikiran semakin berkembang. Bahkan ada hal-hal yang mungkin akan menghilang saat kita beranjak dewasa.
Saat kecil, jiwa kita sangat bebas. Kita dapat bermain sesuka hati dan hanya dituntut untuk belajar. Namun ketika beranjak dewasa, tanggung jawab menjadi bertambah. Bahkan kita tidak mempunyai banyak waktu luang lagi.
Sedih memang. Terkadang hal-hal di masa kecil tampak sangat manis untuk dikenang. Bahkan ada penyesalan untuk memperbaiki masa lalu. Tetapi semanis apapun masa lalu, kita harus tetap merelakannya berlalu.
Untuk sesaat, yuk kita bernostalgia. Mengenang beberapa hal di masa lalu yang telah hilang seiring beranjak dewasa.
1.Cita-cita
Inget nggak, dulu kalau ditanya"cita-citanya jadi apa?" Pasti kita akan menjawab dengan gamblang dan cepat. "Guru! Dokter! Insinyur! presiden!"
Kalau sekarang ditanya cita-citanya apa? Huh, jawabnya berat banget. Sebagian besar orang dewasa sudah tidak mengedepankan "idealisme", melainkan melihat secara "realitis". Tingginya kebutuhan sehari-hari dan tuntutan keluarga, membuat mereka harus rela melupakan cita-citanya.
2.Waktu untuk bermain
Saat masih kecil, kita mempunyai banyak waktu untuk bermain. Mulai dari jam istirahat sekolah, setelah pulang sekolah, sore-sore habis mandi, dan kadang mencuri waktu ditengah-tengah belajar. Jika dikenang, sungguh menyenangkan.
Saat dewasa, kita harus memfokuskan diri untuk bekerja dan mendapatkan banyak uang. Bahkan di hari libur, kita lebih memilih lembur agar mendapakan uang tambahan. Intinya, pekerjaan adalah prioritas utama. Sayang sekali kalau waktu digunakan untuk bermain-main yang tidak menghasilkan apa-apa.
Yup, bermain hanya tinggal kenangan. Enggak ada lagi bertarung main PES di PS 1 gol gope.
3.Sahabat yang silih berganti
Tanpa disadari, saat beranjak dewasa, kita telah kehilangan banyak teman. Coba kalian ingat nama teman-temanmu saat SD, SMP, SMA, dan kuliah. Masihkah ingat? Kemana mereka sekarang? Atau jangan-jangan kalian telah kehilangan kontak dengan mereka?
Sebenarnya hal ini wajar. Saat beranjak dewasa, manusia akan memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Belum lagi mengurusi keluarga. Rasanya waktu untuk kumpul dengan teman seakan semakin sulit. Padahal dulu kalian selalu menghabiskan waktu bersama, jalan-jalan bareng, saling menggosip, dan berbagi makanan. Sekarang? hanya tinggal cerita.
4.Menangisi hal-hal sepele
Ketika masih kecil, seringkali kita menangisi hal-hal sepele. Seperti merengek saat tidak dibelikan mainan, dan menangis jika lutut terluka.
Beda dengan saat beranjak dewasa, kita bisa langsung membelinya. Atau bahkan tak membelinya karena menganggap mainan itu tak berguna lagi. Kita juga akan mudah menangis hanya karena cinta. Sakit hati membuat kita lupa jika luka di kaki itu lebih sakit, bahkan bekasnya akan susah hilang.
5.Sifat pemberani yang tidak takut apapun
Entah darimana munculnya kekuatan itu. Tetapi memang terbukti, biasanya anak-anak mempunyai sifat pemberani dan tidak takut apapun. Jangankan memarahi teman yang nakal, berbicara dengan guru killer pun kita berani.
Sayangnya, sifa pemberani ini semakin menghilang bersamaan dengan kedewasaan yang menyertai kita. Misalnya, kita hanya diam saat ada rekan yang menyebalkan, takut berbicara dengan bos, apalagi bertemu calon mertua.
Coba ingat-ingat lagi hal hebat yang anda lakukan di masa lalu, masihkan bisa dilakukan sekarang? Sebenarnya wajar saja keberanian itu menurun. Asalkan dewasa tak menjadikan kita sebagai pengecut.
6.Cinta monyet
Setiap orang pasti pernah merasakan cinta monyet semasa kecilnya. Berkirim surat, titip-titip salam, saling curi-curi pandang. Pokoknya rasanya seneng deh. Kita hanya berpikir cinta hanya untuk main-main dan seru-seruan saja. Biar semangat datang ke sekolah.
Beda dengan sekarang. Udah nggak ada lagi cinta monyet-monyetan. Kita harus berpikir serius. Mencari pasangan yang benar-benar baik dan bisa diajak nikah. Umur semakin bertambah, masa mau pacaran terus?
7.Peduli dengan orang tua
Saat masih kecil, hubungan kita dengan orang tua sangatlah dekat. Bahkan kita sangat takut ketika ditinggal orang tua. Namun sekarang, sejak kita merantau karena urusan studi ataupun pekerjaan, kita jadi jarang memikirkan orang tua.
Pekerjaan yang super banyak, lembur, dan rasa capek membuat kita lupa menghubungi orang tua. Pikiran kita hanya tertuju pada sebuah target. Orang tua berada di baris belakang yang hanya kita kunjungi saat hari besar tiba. Sangat miris!
***
Nah, itulah ges 7 hal yang akan hilang saat kita beranjak dewasa.
Ngomong-ngomong, kapan nih kalian terakhir menangis karena jatuh di tanah, dan tidak menangis karena cinta? Hayo?
ConversionConversion EmoticonEmoticon