5 Penyebab Kamu Sering Dibully

Pernah ngerasain bullying? Aku pernah. Sewaktu SMP, aku sering dibully karena mempunyai fisik yang lemah. Badan kurus, suara cempreng, otak cemerlang. Mangsa yang sangat empuk untuk mereka yang demen ngandelin kekuatan fisik. Ditoyor-toyor setiap hari udah biasa. Dipalakin pr apalagi. Sengsara banget deh. Tapi, memasuki SMA aku mulai rajin fitness. Alhamdullilah, badanku masih kurus. Dan masih dibully juga. Sedih. Aku coba ke klinik Tong Kol, baru deh berhasil. Pembully mulai berkurang. Karena sekarang aku udah senior. Gantian aku yang ngebully mereka. Hahaha.



Karena sering dibully, aku jadi paham tipe-tipe orang yang sering kena bully. Ini beberapa di antaranya

1.Terlalu Gemuk atau Terlalu Kurus


Kayak aku tadi, badan terlalu kurus jadi tampak lemah. Makanya sering dibully. Atau mereka yang terlalu gendut dan sering dibully secara verbal. Dikata-katain gendutlah, gajah masuk kampuslah, truk gandenglah. Banyak banget deh pokoknya. Berbahagialah kalian yang bertubuh gendut. Mereka (pembully) gak tau aja kalau separuh cadangan makanan dunia ada di perut kamu.

2.Cupu


Apa yang terbayang di pikiranmu ketika mendengar kata cupu? Orang yang rapi? Kemeja dikancing sampai leher? Make kacamata? Gaya pakaian jadul? Selamat kamu kebanyakan nonton film buatan Amerika. Karena film-film dari negara tersebut, mereka yang mempunyai gaya demikian dianggap cupu atau dikatain kampungan. Kemudian, budaya film Amerika ini diadaptasi oleh film-film di Indonesia. Luar biasa banget kan efek dari film. Mereka yang cupu ini sering dibully karena dianggap terlalu serius belajar, lebih mementingkan nilai, lebih suka menyendiri. Padahal mereka (pembully) gak sadar, itu terjadi karena ulah mereka juga.

3.Berkebutuhan Khusus


Contohnya mereka yang memiliki masalah dengan IQ, cacat bawaan, atau karena memiliki masalah kejiwaan. Kamu doyan ngebully mereka yang berkebutuhan khusus? Selamat, derajatmu lebih rendah dari manusia. Kamu mendukung kesetaraan gender, mendukung legalisasi LGBT, tapi mengacuhkan mereka yang berkebutuhan khusus? Mereka juga tidak meminta dilahirkan seperti itu, kan? Sekolah Luar Biasa merupakan bukti nyata kegagalan sekolah-sekolah biasa dalam mengakomodir hal seperti ini.


4.Mempunyai Nama Unik


Pernah melihat meme yang menampilkan KTP orang-orang dengan nama unik? Lalu, dengan santainya kamu tertawa, dan berkata, “Ah, ini kan lelucon doang. Mana selera humormu?” Selera humor ndasmu. Mentang-mentang nama kamu mirip nama artis atau sering digunakan sebagai nama tokoh di sinetron, maka kamu menganggap namamu adalah nama yang “normal”. Ada pepatah mengatakan, “nama itu adalah doa”. Ada proses berpikir kreatif yang dilakukan orangtuanya ketika memilih nama itu untuk anakny. Harusnya kamu malu, karena nama kamu biasa-biasa saja. Cuma sekali seumur hidup kamu bisa dapat nama seperti superhero.

5.Jomblo


Hayooo. Siapa yang masih doyan ngejekin jomblo? Udah tahun 2015 dan kamu masih ngejekin jomblo? Helloowww. Entah bagaimana mulanya, dan siapa yang memulai, menjadi jomblo seakan-akan adalah dosa besar. Haram hukumnya kalau berstatus jomblo. Disini juga ada anomali aneh. Gini deh, biasanya yang selalu ngebully itu mereka yang mayoritas, kan? Sekarang coba pikir, banyakan populasi jomblo atau pacaran? Yang jomblo, men. JKT48 aja udah nyumbang banyak banget stok jomblo. Tapi, meskipun kaum jomblo merupakan kaum mayoritas, mereka tetap aja dibully. Heran. Lagian, lebih enak dari jomblo tau daripada pacaran. Penasaran enaknya apa aja? Kapan-kapan deh aku bikin artikelnya.




Previous
Next Post »