Krisis Moral! Inilah 4 Kasus pembunuhan keji oleh bocah SD

Ketika bocah SD tak lagi bermain kelereng, namun malah bertindak sebagai pembunuh yang keji.


Banyak orang yang bilang bahwa masa-masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan. Kita tidak perlu memikirkan hal-hal berat atupun bertanggung jawab atas pekerjaan. Saat kecil, kita hanya cukup belajar dan bermain. Tertawa riang bersama teman-teman dan mengerjakan PR seusai sekolah.

Sayangnya, kesan anak kecil yang polos dan lucu, sangat jarang terlihat di era modern ini. Mungkin keluguan itu telah tergantikan dengan sikap jahat dan tidak peduli satu sama lain. Bahkan, bocah-bocah SD ini nekat menjadi seorang pembunuh yang keji. Miris! Seakan hati nurani tak lagi berarti.

Berikut 4 kasus pembunuhan keji yang pelakunya adalah bocah-bocah SD.

1.Berawal saling olok, siswa SD bunuh temannya sendiri


Jika kita bernostalgia ke masa kecil, masihkah kalian ingat bercanda yang melibatkan nama orang tua? Misalnya memanggil teman dengan nama orang tuanya. Pasti pernah, kan?

Ternyata, candaan seperti itu bisa menyebabkan akibat yang fatal di era modern ini. Seperti yang dilakukan oleh dua siswa SD asal Balikpapan ini. Gara-gara saling olok nama orangtua, akhirnya salah satu dari mereka meregang nyawa.

Awalnya kedua bocah SD yang tinggalnya tak berjauhan ini saling olok nama orangtua masing-masing. Pelaku yang emosi kemudian menghajar korban dengan menghantamnya dengan sebuah batu berkali-kali di bagian kepala. Alhasil, korban pun meninggal seketika. Kemudian pelaku pun pergi setelah menutupi jasad korban dengan daun pisang.

Selang beberapa hari, orangtua korban pun mencari anaknya dengan dibantu oleh warga setempat. Pelaku juga pura-pura ikut mencari. Akhirnya mayat korban ditemukan dalam keadaan sudah kaku dan dingin.

Pihak kepolisian mulai melakukan olah TKP. Seorang saksi lalu menyebutkan jika korban terakhir terlihat bersama si pelaku. Dari sini akhirnya semuanya terungkap

2.Bocah SD menusuk teman yang memergokinya mencuri telepon genggam


Tanpa arahan yang benar, anak-anak bisa jadi pelaku kejahatan tingkat berat. Seperti yang dilakukan siswa SD berinisial A asal Jakarta ini. Ia membunuh korbannya yang berinisial SM hanya karena ketahuan mencuri telepon genggam.

Kronologinya, suatu hari A ketahuan mencuri telepon genggam yang ternyata milik ayah korban. Kemudian, korban bernama SM ini meminta si A untuk mengembalikan telepon genggam tersebut. Namun sayangnya, si A malah sudah menjualnya. Lalu SM pun berinisiatif untuk melaporkan hal tersebut ke sekolah.

Karena kesal, akhirnya A melampiaskannya dengan menghujamkan sebuah pisau dapur ke perut SM berkali-kali. Tak lama setelah melakukan kejahatan kejinya itu, A pun ditangkap beserta barang buktinya sekaligus. Korban sendiri kritis meskipun akhirnya masih bisa tertolong.

3.Gara-gara hutang Rp 1000 tak dibayar, bocah SD ditenggelamkan teman sendiri


Apa sih arti uang seribu untuk kita? Hampir tidak ada! Ya, mungkin bagi orang dewasa, uang seribu tak terlalu berarti. Namun bagi anak kecil, uang seribu setara dengan harga satu nyawa. Seperti kasus yang dialami oleh bocah asal Bekasi ini.

Pelaku yang berinisial YI dengan tega membunuh korban bernama Nur Afiz Kurniawan. Alasannya sangat sepele, YI kesal lantaran teman baiknya tersebut tidak segera membayar hutangnya yang hanya Rp 1000. Cara membunuhnya tergolong sadis, korban ditenggelamkan di sebuah danau yang ada di perumahan Summarecon.

Awalnya YI mendorong korban hingga akhirnya tercebur ke danau. Tak cukup dengan itu, pelaku juga mendorong kepala korban ke dalam air berkali-kali. Alhasil, korban pun tak bernyawa lagi dengan mulutnya yang berbusa.

Ketika dimintai keterangan polisi, pelaku yang masih 7 tahun ini mengaku hanya ingin membuat korban pingsan saja. Namun siapa sangka ternyata apa yang dilakukannya sampai menghilangkan nyawa seseorang.

4.Bocah SD dikeroyok tiga temannya sampai mati


Tahun 2014 lalu, sempat terjadi kehebohan tentang kasus pembunuhan siswa kelas 1 SD Inpres Tamalanrea V, Makassar, Sulawesi Selatan yang dikeroyok tiga teman sekolahnya. Korban yang baru berusia enam tahun sempat kritis selama lima hari di rumah sakit.

Memang sangat sulit dipercaya, bagaimana bocah kelas 1 SD merencanakan pembunuhan?

Beginilah kronologinya, 

Saat itu, korban yang bernama Muhammad Syukur tengah beristirahat usai jam pelajaran kedua. Lalu tiba-tiba tiga teman sekelasnya menghampiri dia. Entah apa alasannya, tiga orang tersebut memukulinya bergantian sampai tak sadarkan diri.

Pihak sekolah dan orangtua pun bergegas membawa korban ke rumah sakit. Korban sempat mendapatkan perawatan selama dua hari, sayangnya nyawa korban tak mampu terselamatkan. Hingga saat ini belum diketahui secara jelas alasan pembunuhan tersebut. Diduga pembunuhan ini berawal dari masalah sepele.

Yang jadi pertanyaan, dimanakah peran guru sebagai orang tua di sekolah?

***

Sungguh miris melihat deretan kasus diatas. Hanya karena hal-hal sederhana, mereka tega melakukan tindakan pembunuhan yang keji. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua jangan sampai meremehkan curhatan anak-anak. Awasi anak dan carilah solusi yang terbaik untuk masalahnya.

Jangan sampai hal-hal seperti ini kembali terulang lagi.

***






Previous
Next Post »