WOW! DNA Manusia Siap Digunakan Sebagai Pengganti Flashdisk

Apa jadinya jika tubuh kamu dijadikan penyimpanan data layaknya USB berjalan?


Zaman sudah semakin canggih. Jika dulu kita menyimpan data dari komputer melalui disket, maka sekarang penyimpanan data sudah menggunakan USB, atau yang biasa dikenal sebagai flashdisk.

flashdisk

Penggunaan flasdisk ini dianggap lebih mudah karena menyediakan ukuran penyimpanan yang lebih besar, mulai dari 2 GB hingga 32 GB. Selain flashdisk, terdapat media penyimpanan data lain yang berkapasitas lebih besar, yaitu Hard drive atau HDD. Saat ini, kapasitas terbesar Hard drive mencapai 5 TB.

hard drive

Tapi siapa sangka, terdapat media penyimpanan lain yang berkapasitas jauh lebih besar daripada fleshdisk atau HDD. Media ini mampu menyimpan data hingga 300.000 TB. WOW! Lalu media penyimpanan apakah itu?

Jawabannya adalah DNA manusia!


Penelitian ini dilaporkan oleh para ilmuwan dari American Chemical Society pada hari senin, tangga 17 agustus lalu. Mereka menjelaskan bahwa DNA manusia mempunyai kapasitas yang sangat besar, yaitu hingga 300.000 TB. Selain itu, DNA manusia juga bisa menyimpan data dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni hingga 2000 tahun.

Berbekal data tersebut, sejumlah insinyur asal Swiss membentuk tim studi untuk menciptakan HDD atau flashdisk yang bisa menyimpan data tanpa batas seperti yang mampu dilakukan DNA manusia.

Eksperimen pun dilakukan. Data sebesar 83 kb (berisi teks tertulis dari abad ke-10 dan ke-13) dikodekan ke dalam sebuah DNA. Selanjutnya, DNA tersebut disimpan dalam bola silika dan dipanaskan dengan suhu 160 derajat Fahrenheit selama 1 minggu. (Waktu pemanasan itu setara dengan suhu 50 derajat Celcius yang diterima DNA manusia asli sepanjang 2000 tahun).

Setelah seminggu penuh, tim menemukan bahwa DNA tersebut sama sekali tidak mengalami kerusakan, dengan informasi yang tersimpan masih tetap utuh seperti sedia kala. Dengan demikian, penyimpanan data melalui DNA terbukti aman dan anti rusak, paling tidak selama 2000 tahun.


Hingga kini masih belum ada kelanjutan dari teknologi ini. Namun jika benar ada, apakah kamu rela di dalam tubuh kamu diisi data layaknya USB berjalan?




Previous
Next Post »