Penganut Agama Ini Mengharuskan Mayat Tidak Dikubur, Tapi Dibiarkan Hingga Dimakan Burung!


Seperti mati tidak terhormat, tapi hal ini memang benar-benar terjadi di Mumbai, India!

Menurut sejarah, sudah banyak cara bagaimana manusia memperlakukan jenazah atau mayat, ada yang dikafani dan dikubur, ada yang dibakar agar menjadi abu, dan ada yang dibalsam atau diawetkan.

Tapi ada juga yang dibiarkan begitu saja, hingga membusuk dan menjadi santapan burung pemakan bangkai?! Gila?!

Mungkin opsi yang terakhir terbilang seperti mati dengan tidak terhormat, tapi hal ini memang benar-benar terjadi di Mumbai, India. Disana ada sebuah menara yang sering disebut dengan Tower of Silence atau nama lokalnya disebut Dakhma.


Dakhma, atau Tower of Silence

Lalu apa hubungannya memperlakukan mayat dengan Dakhma? Biar tidak penasaran kali ini saya akan mengajak anda, mengulas kedua hal ini, karena keduanya saling berhubungan dengan ritual kematian dari agama Zoroastrian. Berikut ulasannya!

Tentang Zoroastrian

Zoroastrian adalah salah satu agama tertua di dunia yang menganut ajaran dari Nabi Zoroaster dan sudah ada sejak abad ke 600 sebelum masehi. Meski berbeda dengan agama pada umumnya (Islam, Kristen dan Yahudi) tapi inti dari pengajaran agama ini adalah sama-sama mengajak manusia mendekatkan diri pada Tuhan.

Tradisi ritual kematian (Mayat)

Menurut tradisi penganut agama Zoroaster, mayat dianggap dapat mencemari kemurnian bumi, air, api dan udara. Oleh karena itu, tubuh orang yang sudah mati, tidak dikubur di dalam tanah ataupun dikremasi. Mereka menyediakan tempat bernama Dakhma, sebagai persemayaman terakhir bagi jasad-jasad yang telah ditinggalkan oleh jiwanya.

Dakhma, tempat penguburan terakhir bagi jenazah yang dibiarkan begitu saja.


Meski akan diletakkan begitu saja di atas Dakhma, tapi caranya pun tidak sembarangan. Ada aturan, bahkan hierarki di mana jenasah disemayamkan. Dilihat dari jenis kelamin dan usia. Mayat yang akan diletakkan di Dakhma juga lebih dulu disemayamkan dalam sebuah ruangan di rumah selama 3 hari.

Setelah itu, tubuh orang yang sudah mati tersebut dibawa ke Tower of Silence dan dibaringkan pada bagian atas Dakhma. Tujuannya adalah agar dimakan burung dan segala pembusukan beserta sifat buruk di dalamnya sebisa mungkin lenyap dari bumi ini. Pemandangan burung pemakan bangkai atau burung Nasar biasanya sudah terlihat bertengger atau beterbangan di sekitar menara.

                                        Digerogoti burung hingga tak bersisa


Suara burung yang menyeruak mungkin akan jadi pemandangan yang mengerikan bagi orang awam, namun hal itu sudah biasa bagi kaum Zoroaster. Bila jasad telah habis dimakan burung, maka tulang belulang yang tersisa akan digulirkan ke bagian tengah lingkaran dakhma, yang disebut juga bagian sumur.

                                        Sudah menjadi tradisi turun temurun


Tradisi seperti ini konon masih ada pada kaum Parsi di India. Ritual pemakaman ini terkenal sebagai salah satu yang paling mengerikan. Tapi memang itulah keyakinan para penganut Zoroastrian dalam memperlakukan tubuh manusia yang telah meninggal. Tujuannya juga bukan kejam, tapi untuk menjaga bumi dan elemennya dari sifat jahat dalam tubuh manusia yang telah mati.

Pada dasarnya semua agama itu baik, mengajak manusia lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sebelum mati. Oleh karena itu, selagi masih ada kesempatan, maka pergunakan dengan sebaik-baiknya ya.

Yuk kunjungi issue menarik lainnya!




                                     




Previous
Next Post »